CERITA HELEN KELLER

HELEN KELLER

IMG_0911
Helen Adams Keller adalah bocah perempuan yang BUTA, TULI dan BISU. Namun kemudian ia tumbuh menjadi PENULIS, AKTIVIS POLITIK, DOSEN, ADVOKAT bagi disabilitas, dan pembicara yang suaranya didengar dunia.

Helen dilahirkan di Tuscumbia, Alabama, Amerika Serikat, pada 27 Juni 1880. Keluarga Helen tinggal di sebuah wisma yang dinamakan “Ivy Green”, yang dibangun kakek Helen beberapa dekade sebelumnya. Dari Ayahnya, Helen adalah keturunan Alexander Spottswood, seorang gubernur kolonial dari Virginia yang juga memiliki hubungan dengan keluarga pahlawan Utara Amerika. Dari Ibunya, ia memiliki hubungan darah dengan keluarga-keluarga New England, termasuk Hales, Everetts, dan Adamses.

Ayah Helen, Arthur Henley Keller, menghabiskan waktu bertahun-tahun bekerja sebagai EDITOR untuk koran lokal. North Alabamian di Tuscumbia dan pemilik sebuah perkebunan. Arthur Keller juga menjabat sebagai seorang kapten untuk Angkatan darat konfederasi. Ibunya, Kate Adams, adalah anak dari Charles Adams. Meskipun awalnya dari Massachusetts, Charles Adams juga berjuang untuk Angkatan Darat Konfederasi Selama Perang Sipil Amerika, dan mendapat pangkat brigadir jenderal.

“SERING MENGAMUK”
Helen sebenarnya terlahir SEHAT, mampu menirukan gerakan yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya seperti halnya bayi normal lainnya. Namun belum genap usianya 19 BULAN, dia menderita penyakit yang oleh dokter dijelaskan sebagai “KEMACETAN AKUT PERUT DAN OTAK”, atau mungkin demam jengkering atau meningitis. Keterbatasan pengetahuan medis pada masa itu membuat dokter belum bisa menyimpulkan dengan pasti apa penyakit Helen tersebut. Belakangan ia diduga mengidap demam otak dan mungkin saja sekarang lebih tepatnya dikenal dengan nama DEMAM SCARLET.

PARA DOKTER MEMPERKIRAKAN HELEN TIDAK AKAN BERTAHAN HIDUP DALAM WAKTU YANG LAMA. Namun kenyataan berkata lain, Helen berhasil keluar dari keadaan kritis meskipun harus kehilangan dua hal yang sangat penting dalam kehidupannya : PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN. Karena menderita BUTA dan TULI, Helen pun menjadi bisu dan itu membuatnya tidak dapat berkomunikasi dengan siapapun. DUNIANYA GELAP DAN HENING.

Helen tumbuh menjadi anak yang memiliki temperamen atau tingkat kemarahan yang tinggi. ia SERING MENGAMUK, seperti memecahkan piring-piring atau benda-benda lain. Hal itu terjadi karena dia tidak mampu berkomunikasi dengan orang lain. hanya permen yang bisa menenangkannya. Karena itu, KELUARGANYA MENGANGGAP HELEN ANAK YANG SULIT DAN BODOH YANG MEMILIKI KECERDASAN SEPERTI HEWAN DAN TIDAK AKAN DAPAT BELAJAR APAPUN DAN MENJADI APAPUN.

Keluarganya mengupayakan berbagai pengobatan, tetapi tetap tidak dapat menyembuhkan Helen. MEREKA MENJADI PUTUS ASA DAN SEMPAT BERNIAT UNTUK MENARUH HELEN DI SEBUAH PANTI TEMPAT ANAK-ANAK DISABILITAS DIRAWAT. NAMUN IBU HELEN TIDAK MENYUKAI GAGASAN ITU.

Pada tahun 1886, terinspirasi setelah MEMBACA BUKU Charles Dickens “Catatan Amerika”, karya fantastis yang dilakukan bersama anak buta-tuli Laura Bridgman, Ibu Helen melakukan perjalanan mencari Dr. Julian Chisolm di Baltimore, seorang dokter spesialis mata, telinga, hidung, dan tenggorokan, untuk meminta saran. Orang tua Helen mendapat konfirmasi bahwa si bocah tidak akan pernah melihat atau mendengar lagi. Namun dokter mengatakan agar orang tua Helen TIDAK MENYERAH, Dokter yakin,Helen dapat diajari dan menyarankan untuk mengunjungi ahli yang bernama Alexander Graham Bell, yang saat itu mengajar anak-anak tuli.

Graham Bell menyarankan agar orang tua Helen menghubungi Institut Perkins di South Boston, yang merupakan sekolah untuk orang-orang buta. Orang tua Helen menulis surat kepada Michael Anagnos, direktur Institut Perkins, dan memintainya untuk mencoba mencarikan seorang GURU bagi Helen. Anagnos mempertimbangkan kasus Helen dan segera merekomendasikan GURU yang juga lulusan sekolah itu. Wanita itu bernama ANNE MANSFIELD SULLIVAN, perempuan berumur 20-an yang mendapatkan penglihatannya kembali melalui serangkaian operasi.

Anne Sullivan MENGUBAH KEHIDUPAN HELEN, yang semula tidak mempunyai masa depan, menjadi seorang gadis yang mempunyai masa depan cerah seperti halnya gadis normal lainnya. Pada saat masih berada di bawah pengawasan keluarganya, Helen hanya mampu berkomunikasi dengan gerakan yang sangat sederhana. Namun ketika telah berada di bawah pengawasan Anne, Helen MULAI BELAJAR untuk membuat kata dari GERAKAN JARI.

Anne tiba di rumah Keller pada bulan Maret 1887. Ia pun segera mulai mengajar Helen untuk berkomunikasi dengan ejaan kata-kata ke tangannya, dimuulai dengan kata d-o-l-l untuk boneka yang dia bawa sebagai hadiah untuk Hellen. pada awalnya Helen frustasi karena dia tidak mengerti bahwa setiap objek memiliki kata yang unik untuk mengidentifikasikannya. Bahkan, ketika Anne mencoba untuk mengajari Helen kata “cup” Helen menjadi begitu frustasi sehingga malahan melempar boneka pemberian Anne. Kata berikutnya yang diajarkan Anne kepada Helen adalah “cake”. walaupun Helen dapat mengulangi kembali gerakan-gerakan mengeja melalui jarinya, ia tidak dapat sepenuhnya memahami apa artinya. Dan ketika Anne BERJUANG untuk membantu Helen memahami, pada saat yang sama ia mencoba BERJUANG mngontrol kelakuan buruk Helen yang terus berlanjut.

Helen memang sangat susah diatur, Dia sangat liar dan tidak patuh kepada orang lain. Akhirnya, Anne memutuskan membawa Helen untuk tinggal sementara di rumah kecil tidak jauh dari rumah Helen. Di sana, HELEN DIAJARI ETIKA MAKAN DAN PATUH KEPADA ORANG TUA, karena biasanya Helen makan dengan tangannya yang langsung mengambil dari piring semua orang di meja. Anne mencoba memperbaiki sikap Helen di meja makan. Anne juga mencoba membuat Helen menyisir sendiri rambutnya dan mengancingkan sepatunya untuk mengarahkannya menjadi mandiri dan mengatasi tingkahnya yang liar dan penuh amarah.

IMG_0919-0
Sebulan kemudian TERJADI TEROBOSAN besar Helen dalam komunikasi. Waktu itu Anne memompakan air dingin ke telapak tangan Helen, Anne mengeja kata w-a-t-e-r ke sebelah tangan Helen. Ketika Helen menyadari bahwa gerakan gurunya pada telapak tangannya itu melambangkan ide “air”, akhirnya Helen pun mengerti. Helen kemudian meminta untuk diajari bagaimana mengeja nama-nama semua benda asing lain di dunianya.

Mengenai kejadian itu, Helen bercerita, “Kami berjalan menuruni jalanan ke rumah, ditarik oleh aroma sarang lebah yang tertutup. Seseorang menggambar air dan guruku menempatkannya di bawah tanganku sesuatu yang memancar. Sewaktu arus dingin memancar, di atas sebelah tanganku yang lain guruku mengeja kata air, awalnya lambat, lalu diulangi lagi. Aku masih berdiri, seluruh perhatianku terpusat pada gerakan-gerakan tangannya. Tiba-tiba aku merasa kesadaranku yang berkabut akan sesuatu yang telah terlupakan, suatu ingatan yang mendebarkan kembali, dan bagaimana misteri dari bahasa terungkap olehku”

Helen segera meminta kepada Anne nama dari pompa untuk diejakan di atas tangannya dan kemudian nama terali. Sepanjang jalan pulang ke rumah, Helen belajar nama dari segala sesuatu yang disentuhnya serta menanyakan nama untuk Anne. Anne mengeja kata “GURU” ke atas tangan Helen. DALAM BEBERAPA JAM BERIKUTNYA HELEN BELAJAR MENGEJA 30 KATA BARU.

“DOKTOR KEHORMATAN”
Ketika musim bunga daisy dan buttercup tiba, Anne menggandeng tangan Helen menyeberangi ladang, tempat orang-orang sedang mengelola tanah. Anne juga mengajak Helen ke tepi sungai Tennessee. Di sana, duduk di atas rumput yang hangat, Helen menerima pelajaran pertamanya tentang KEMURAHAN HATI ALAM. Helen belajar tentang bagaimana matahari dan hujan menumbuhkan setiap pohon dari tanah sehingga nyaman dipandang mata dan bagus untuk makanan. Helen belajar bagaimana burung membangun sarangnya dan hidup serta bertahan dari daratan ke daratan. Helen belajar bagaimana tupai, singa, dan makhluk lainnya menemukan makanan dan tempat tinggal.

KEMAJUAN HELEN SEJAK SAAT ITU MENCENGANGKAN. Kemampuannya untuk belajar maju pesat melampaui apa yang pernah dilihat orang lain sebelumnya dalam diri seseorang yang tanpa PENGLIHATAN atau PENDENGARAN. Tidak butuh waktu terlalu lama sebelum akhirnya Anne mengajari Helen MEMBACA, pertama-tama dengan huruf timbul, lalu dengan braille, dan menulis dengan mesin tik biasa dan mesin tik braille. Anne memperkenalkan Helen pada huruf latin dengan menggunakan kertas karton, dan berlanjut dengan mempelajari kata-kata melalui buku. Tidak hanya itu, Anne juga memperkenalkan puisi dan cerita indah melalui gerakan jari. Helen pun mulai memperluas wawasannya untuk mengenal dunia dengan memberanikan diri melakukan petualangan di alam bebas, didampingi oleh Anne dan adiknya, Mildred.

Keinginan Helen untuk maju kian tidak terbendung. Ia ingin melakukan sesuatu yang sangat sulit dilakukan oleh seorang tunanetra dan tunarungu sekaligus : ia ingin BELAJAR BERBICARA. Helen TERINSPIRASI oleh seorang gadis Norwegia bernama RAGNHILD KAATA, yang juga bisu dan tuli tapi ternyata sangggup untuk belajar berbicara.

Di bawah bimbingan Sarah Fuller, Helen mulai diperkenalkan pada suara. Ny. Fuller meletakkan tangan Helen di wajahnya dan membiarkan Helen mengetahui posisi bibir dan lidahnya ketika ia berbicara. Helen BERUSAHA KERAS untuk mampu berbicara, dengan harapan suatu saat nanti orang-orang akan mengerti apa yang dia katakan. di bawah bimbingan Ny. Fuller, kemampuan Helen mulai berkembang, tidak hanya belajar bagaimana membaca gerakan bibir, tapi juga berbagai macam mata pelajaran seperti aritmatika, fisika, geografi, bahasa Prancis dan bahasa Jerman.

Sejak saat itu Helen bercita-cita untuk mengenyam pendidikan hingga tingkat universitas. Untuk menggapai cita-citanya itu, Helen harus MELALUI BERBAGAI RINTANGAN YANG BERAT, mulai dari kesulitan beradaptasi dengan teman-teman sekelasnya yang notabene “orang normal” hingga kesangsian para guru akan kemampuannya mengikuti pelajaran seperti murid lainnya. Tapi semua itu tidak pernah menyurutkan niat Helen untuk TERUS MAJU menggapai impiannya.

Mulai bulan mei 1888, Helen menghadiri Institut Perkins untuk tunanetra. Pada tahun 1894, Helen dan Anne pindah ke New York untuk menghadiri Sekolah Wright-Humason untuk orang tunarungu. Pada tahun 1896, mereka kembali ke Massachussetts dan Helen masuk Sekolah Cambridge untuk wanita muda. Pada tahun 1900, Helen kuliah di Radcliffe College dan tinggal di Briggs Hall, Gedung Selatan. Pengagumnya, Mark Twain, telah memperkenalkannya kepada pengusaha minyak Standard Huttleston, Henry Rogers, yang bersama istrinya Abbie, membiayai pendidikan Helen. Pada tahun 1904, pada usia 24, Helen lulus dari Radcliffe, menjadi ORANG BUTA-TULI PERTAMA YANG MERAIH GELAR BACHELOR OF ARTS DAN LULUS DENGAN PREDIKAT MAGNA CUM LAUDE. Dia mempertahankan korespondensi dengan filsuf Austria dan pedagog Wilhelm Yerusalem, yang merupakan salah satu orang pertama yang menemukan bakat sastranya.

Pendidikan formal helen memang hanya sampai gelar BA. Namun selama hidupnya Helen selalu belajar secara informal mengenai hal-hal yang penting bagi masyarakat modern. Dengan pengetahuannya yang luas serta banyaknya pencapaian di bidang pendidikan, ia mendapatkan anugerah gelar DOKTOR KEHORMATAN dari Temple University dan Harvard University serta Glasgow University di Skotlandia. Dia juga mendapatkan gelar yang sama di Berlin, Jerman ; Delhi, India ; dan Witwatersran di Johannesburg, Afrika Selatan. Ia juga merupakan peserta kehormatan untuk Education Institute di Scotland.

Menjelang akhir 1910, Helen menambah kemampuan olah vokalnya untuk memperkuat urat vokalnya agar suaranya bisa didengarkan dalam ruangan kuliah. Hasilnya, dia menyampaikan PIDATO PERTAMANYA di depan publik di Montclair, New Jersey. Dari sana bermula kariernya sebagai pembicara publik selama lima puluh tahun. Helen Kemudian menjadi penulis dan pembicara terkenal di dunia. Dia dikenang sebagai seorang advokat bagi para disabilitas.

IMG_0917-0

Pada 1915 Helen dan georger Kessler mendirikan organisasi Helen Keller International ( HKI ). Organisasi ini mempunyai visi yang dikhususkan untuk penelitian kesehatan dan gizi. pada tahun 1920 ia MEMBANTU untuk mendirikan American Civil Liberties Union ( ACLU ). Helen melakukan perjalanan ke lebih dari 39 negara dengan Anne, membuat beberapa perjalanan ke Jepang dan menjadi favorit masyarakat Jepang. Helen bertemu dengan setiap presiden AS dari Grover Cleveland hingga Lyndon B. Johnson dan berteman dengan tokoh-tokoh terkenal, termasuk Alexander Graham Bell, Charlie Chaplin, dan Mark Twain.

“MENULIS SEJAK 11 TAHUN”
IMG_0912
Selama masih berstatus murid di Radcliffe, Helen memulai karier menulis yang kemudian ditekuninya selama hampir 50 tahun. pada tahun 1903, The Story of My Life (kisah hidupku) muncul dalam bentuk cerita bersambung di Ladies Home Journal dan kemudian muncul dalam bentuk buku, dengan bantuan John Macy dan istrinya, Anne Sullivan. Ini termasuk kata-kata yang ditulis Helen dan kisah hidupnya hingga usia 21, yang ditulis selama waktu kuliahnya. Ini merupakan karya yang paling POPULER dan telah diterjemahkan ke dalam 50 bahasa, termasuk Marathi Pusthu, Tagalog, dan Vedu. Juga dibuat dalam bentuk edisi buku tipis di Amerika Serikat.

Sebelumnya. pada usia 11 tahun, Helen MENULIS bukunya yang pertama, The King Frost ( 1891 ). Ada tuduhan bahwa cerita ini menjiplak The Frost Fairy karya Margaret Canby. Sebuah investigasi atas masalah tersebut mengungkapkan bahwa Helen mungkin telah mengalami kasus “cryptomnesia”, yakni ia memiliki cerita Canby yang dibacakan untuknya tapi lupa tentang hal itu, sedangkan memori tetap berada di bawah sadarnya.

Pada tahun 1908, Helen menulis The World i Live In yang memberi pembaca wawasan tentang bagaimana PERASAANNYA mengenai dunia. “Out of The Dark”, serangkaian esai tentang sosialisme, diterbitkan pada tahun 1913.

Autobiografi spiritualnya, My Religion, diterbitkan pada tahun 1927 dan diterbitkan kembali sebagai “Light in My Darknes” ( Cahaya dalam Kegelapan Saya )

Buku terakhir Helen yang telah dikerjakannya tentang Anne Sullivan berjudul “Teacher”. Tapi buku itu rusak akibat kebakaran yang terjadi d rumahnya di Arcan Ridge. Helen mulai mengerjakan lagi bukunya Teacher tujuh tahun setelah buku aslinya musnah, dan diterbitkan pada tahun 1955.

HELEN MENULIS TOTAL 12 BUKU YANG DITERBITKAN DAN BEBERAPA ARTIKEL. Publikasinya yang lain adalah = Optimist, An Essay, The Song of Stone Wall, Midstream, My Later Life, Peace att Eventide, Helen Keller in Scotland, Helen Keller Journal, Let us Have Faith, dan The Open Door.

“KELILING DUNIA”
IMG_0918-0
Helen memulai tur keliling dunia untuk membantu orang buta dan tuli lainnya. Namun, datang berita duka atas meninggalnya Ibu Helen. Kate, Ibu Helen, meninggal pada tahun 1921 karena penyakit yang tak diketahui sehingga Anne menjadi satu-satunya orang yang TERUS-MENERUS ada pada kehidupan Helen. Namun pada tahun yang sama Anne jatuh sakit dan tahun berikutnya Anne menderita sakit bronkitis akut yang membuat Anne tak dapat bicara lebih dari berbisik dan dengan begitu dia tidak mampu lagi bekerja dengan Helen di panggung. Polly Thompson, yang mulai bekerja pada Helen dan Anne pada 1941 sebagai sekretaris, berperan lebih banyak.

Mereka juga menghabiskan banyak waktu mengadakan tur dunia MENGGALANG DANA bagi orang-orang tunanetra. Pada 1931 mereka bertemu dengan Raja George dan Ratu Mary di Istana Buckingham, yang mengungkapkan bahwa mereka sangat terkesan dengan kemampuan Helen untuk memahami apa yang orang katakan dengan mereka.

Kesehatan Anne semakin memburuk dan dengan berita meninggalnya suaminya Anne, John Macy, pada tahun 1932, nyawanya akhirnya tak tertolong lagi. Anne meninggal pada Oktober 1936.

Setelah Anne meninggal, Helen dan Polly pindah ke Arcan Bridge di Westport, Connecticut, yang menjadi rumah Helen hingga akhir hidupnya. Setelah Perang Dunia II. Helen dan Polly menghabiskan bertahun-tahun melakukan perjalanan keliling dunia, menggalang dan untuk yayasan di Amerika bagi para tunanetra di luar negeri. Mereka mengunjungi Jepang, Australia, Amerika Utara, Eropa, dan Afrika.

Selama waktu ini kesehatan Polly mulai memburuk. Di Jepang ia mengalami stroke ringan. Dokter menyarankan agar Polly berhenti mengikuti tur yang ia jalani versama Helen. Gangguan kesehatan Polly memperlambat tur mereka, tapi turnya dilanjutkan sekali lagi setelah Polly pulih.

Polly terserang stroke lagi pada tahun 1957 dan tidak pernah benar-benar pulih sampai akhirnya meninggal pada 21 maret 1960. Abunya disimpan di Katedral Nasional di Washington DC bersebelahan dengan abu Anne Sullivan. Perawat yang dibawa untuk merawat Polly dalam tahun-tahun terakhir hidupnya, Winnie Corbally, kemudian merawat Helen sampai tahun-tahun terakhir hidupnya.

“DIANGKAT KE FILM”

IMG_0913-0
Kehidupan Helen berkali-kali diangkat ke layar lebar. Kisah Helen pertama kali muncul dalam film bisu “Deliverance” ( 1919 ), yang menceritakan kisahnya dalam gaya, melodramatis alegoris. Dia juga menjadi subjek FILM DOKUMENTER “Helen Keller”, dalam kisahnya yang diriwayatkan oleh Katharine Cornell, dan The Story of Helen Keller, bagian dari seri terkenal Amerika yang diproduksi oleh Hearts Entertainment.

The Miracle Worker adalah siklus karya dramatis yang berasal dari autobiografinya “The Story of My Life”. Film ini menggambarkan hubungan antara Helen dan Anne, bagaimana guru membimbingnya dari keadaan yang liar ke dalam pendidikan, aktivisme, dan selebritas intelektual. Pada tahun 1957 The Miracle Worker pertama kali dipertontonkan.

Sebuah drama yang memotret KESUKSESAN Anne Sullivan yang berkomunikasi dengan Helen kecil pertama kali ditampilkan sebagai tayangan di televisi di Amerika Serikat. Pada tahun 1959 drama ini ditulis ulang untuk dipentaskan di Broadway dan mendapat sambutan hangat. KESUKKSESANNYA berlangsung hampir dua tahun. Pada tahun 1962 drama ini diangkat ke dalam sebuah film yang dibintangi oleh Anne Bancroft dan Patty Duke, dan film ini memenangkan OSCAR pada tahun 1962. Film The Miracle Worker dibuat lagi untuk televisi pada tahun 1979 dan 2000.

Pada tahun 1984, kisah hidup Helen Keller dibuat menjadi Film TV berjudul Continue Miracle. ini merupakan sekuel dari film The Miracle Worker. Film ini menceritakan awal kuliahnya Helen sampai usia dewasanya. Tak satupun dari film ini yang mengisyaratkan pada aktivisme sosial yang menjadi ciri khas kehidupan Helen, meskipun versi Disney yang diproduksi pada tahun 2000 pada akhirnya menceritakan bahwa Helen menjadi aktivis untuk kesetaraan sosial.

“HALL OF FAME”
Pada oktober 1961 Helen mengalami serangan stroke pertama dari serangkaian sroke yang ia alami dan membuatnya menarik diri dari publik. ia menghabiskan tahun-tahun yang tersisa dirawat di rumahnya di Arcan Ridge.

Meski demikian, tahun-tahun terakhir hidupnya bukannya tanpa kesenangan. Pada tahun 1964 Helen dianugerahi MEDALI KEMERDEKAAN, penghargaan tertinggi yang diberikan negara kepada penduduk sipil, diserahkan oleh presiden Lyndon Johnson. Setahun kemudian ia terpilih MENJADI SALAH SAT WANITA YANG DIABADIKAN DI HALL OF FAME DI SEBUAH PAMERAN DUNIA DI NEW YORK.

Pada 1 juni 1968 Arcan Ridge, Helen Keller meninggal dengan damai dalam tidurnya. Jenazahnya dikremasi di Bridgeport, Connecticut, dan sebuah jasa pemakaman mengatur agar guci abunya ditempatkan di Katedral Nasional di Washington yang lalu diletakkan bersebelahan dengan abu Anne Sullivan dan Polly Thomson

Tempat peristirahatan terakhir Helen adalah makam yang populer di kalangan turis dan plakat perunggu didirkan untuk memperingati hidupnya berikut dengan ukiran yang ditulis dalam huruf Braille: “Helen Keller dan sahabat tersayangnya Anne Sullivan Macy terkubur di Columbarium di belakang kapel ini”. Begitu banyak orang yang mengunjungi kaple dan menyentuh titik-titik huruf Braille itu sehingga plakat itu sudah diganti dua kali.

Jauh setelah meninggalnya, Helen terus menerus menerima penghargaan. Pada tahun 1999, namanya tercantum dalam Gallop Orang Paling DIkagumi luas dari abad ke-20. Pada tahun 2003, dia dihormati sebagai putri asli Alabama pada kuartal Negara. Rumah Sakit Helen Keller di Sheffield, Alabama, didedikasikan untuk dirinya. Di Getafe, Spanyol, dan di Lod, Israel, serta di Lisabon, Portugal, ada jalan dinamai Jalan Helen Keller.

IMG_0916-0

Pada 7 Oktober 2009, sebuah patung perunggu Helen Keller ditambahkan ke Aula Koleksi Patung Nasional. Patung ini ditampilkan di Capitol Visitor Center Amerika Serikat yang menggambarkan Helen sebagai anak berusia tujuh tahun yang sedang berdiri di sebuah pompa air. Patung ini merupakan titik awal dalam kehidupan Helen ketika dia mulai mengerti kata pertamanya : AIR, dan di patung itu ada sebuah kutipan dalam huruf Braille : ” HAL-HAL TERBAIK DAN PALING INDAH DI DUNIA TIDAK DAPAT DILIHAT ATAU BAHKAN DISENTUH, SEMUA ITU HARUS DIRASAKAN DENGAN HATI.”

Patung tersebut adalah patung pertama dari seorang anak disabilitas dan yang ditampilkan secara permanen di Capitol AS

IMG_0910-0
“JAUH LEBIH BAIK BERLAYAR DI MALAM KEBUTAAN. TETAPI MEMPUNYAI PERASAAN DAN PIKIRAN, DARIPADA HANYA BERPUAS DIRI DENGAN KEMAMPUAN UNTUK MELIHAT SEMATA” kata Helen.

11 thoughts on “CERITA HELEN KELLER

  1. nabila al hafizah says:

    Saya mengetahui ceritanya dari guru saya pada saat itu selalu sering dan terlalu sering memberikan semangat dan saran untuk saya tentang bakat,saya setiap waktu kagum dengan helen karena semangat dan kerja keras anne . Aku ingin sekali mengangkat kisab di novel ku tetapi tidak tahu harus dimulai dari mana kisa hebat yang dimiliki nya.

    Like

Leave a comment