Thanks for SangCek


Dengan semangat mahasiswa, berkumpul silaturahmi, berunding, berembug,

BERGESEK sampai

MENYALA API!! 🔥berkobar ingin melepas meluapkan kegelisahannya atas nama kesehatan Teater Indonesia. 🇲🇨

.
SangCek Teater Festival lahir tahun 2015 , mereka bukan ingin pentas sendiri. Kalau sekedar

pentas sendiri, bikin kostum sendiri dan memakainya sendiri

itu tidaklah mengherankan. Biasa saja. Kebanyakan grup teater mampu.

.

Sangcek tak hanya itu, mereka berkorban sengaja menaruh diri “dibelakang”. Mereka adalah sang penggembala kambing, dan posisi penggembala memang lebih tinggi derajatnya daripada yang di gembala. Tentu saja, manusia lebih mulia daripada kambing. Bukan berarti lalu menilai SangCek adalah manusia dan yang lainnya kambing. Bukan seperti itu. ahk 😤

🐑🏃🏾

.

Sangcek-lah yang menyediakan tempat untuk berkesenian, membantu setting lampu, setting panggung, properti, mencarikan penonton,

sampai menyapu lantai mereka kerjakan. Dan Semua itu untuk adik-adik kita SMA ( Sekolah Menengah Atas ) seluruh Jawa Timur yang akan berlomba dalam kategori Seni Teater. Mereka berjumlah ratusan, terdiri dari 21 grup teater dari beberapa kota. Maklum jika mereka

datang ke #Gresik masing2 ada yang bawa full set gamelan 🥁🎷atau setting lengkap rumah sakit beserta tabung oksigen yang di gotong

tidak muat jika tidak pakai truck. 🚚🚒Semua untuk kebutuhan pementasan yang akan mereka ( peserta ) pentaskan sendiri. 

.

Sungguh hebat acara ini, sembari setelah ini berdiskusi, juga sekalian ajang reuni dan bercermin diri. Karena seringkali, kemampuan adik-adik kita ini sudah melampaui seniornya sendiri. Tapi wahai adik adik, jangan lantas kau tinggi hati. Skill di atas rata-rata yang kau miliki, sama sekali tak akan berfungsi di dunia kerja jika kau tak mengutamakan toleransi, rendah hati serta hormat-menghormati.

🥋

.

.

Teater adalah barang seni yaitu abstrak dan tidak jelas. Dan disitulah peran teater mendidik manusia mengenal HAL GAIB.

Bukankah gaib itu tidak jelas? 👻

.

Seni mengundang manusia berkenalan dengan yang namanya “SEKALIGUS”.

.

Sungguh “bersama” kesulitan ada kemudahan ( QS Al-Insyirah : 6 )

.

“Bersama” bukan “setelah”. Bersama siang ada malam, bersama suka ada

duka. Begitu juga seni : jujur sekaligus bohong, kabur sekaligus tajam, sadar juga sekaligus kesurupan, pura-pura tapi sungguh-sungguh. Kompleks tapi satu kesatuan. Seni menjelaskan tidak kanan saja, tapi juga bersamaan “kanan kiri”. Tidak hanya keindahan saja, tapi juga menampilkan hal “indah jorok” secara bersamaan.

.

Dia mencoba menjelaskan keu-Tuhan ( ke-utuh-an ). Suka dan duka boleh kita pilih. Atau justru kita yang dipilihkan-Nya untuk mengalami awan hitam ( sakit ) dan awan putih ( sehat ) .Sebagai kekuatan mutlak mari bekerja sama dengan-Nya ( Tuhan ). Untuk tidak sekedar sempit pada awan, namun kita juga bisa berperan menjadi langit yang luas. Bukan cuma ombak tinggi yang menggambarkan kemenangan, atau ombak rendah

bernama kekalahan. Sadarlah bahwa kita adalah LAUTAN YANG LUAS.

.

BERHASIL bukan AKHIR, GAGAL bukan BATAL | keMENANGan adalah bagi siapa saja yang terus MENGEJAR 

😇🙏🏻

Shalom, Homswastyastu, wasalamualaikum wr wb… Salam Kasih

Leave a comment