TIPS UNTUK PELATIH PANTOMIM FLS2N 

Tahun 2018 adalah tahun ke 6 untuk lomba pantomim FLS2n ( Festival Lomba Seni Siswa Nasional. Saya akan sangat banyak terlibat di dalam kegiatan ini. Kenapa? selain saya praktisi dan juga pelatih, kebetulan kedekatan bersama Maestro Pantomim Indonesia -> Septian Dwicahyo telah cukup lama. Bisa dibilang kegiatan Pantomim di ajang FLS2N ini dipelopori oleh beliau. Mas Septian lah penggagas utama kategori pantomim di ajang lomba antar sekolah dasar di seluruh Indonesia ini. Kementrian pendidikan dan kebudayaan yang memberikan dukungan penuh atas semuanya. Walhasil sabang sampai merauke mencicipi seni yang berfaedah ini.
Namun tetap saja, para peserta lomba sangat lah sulit mencari pelatih pantomim apalagi jurinya. Maka banyak sekolah dengan jalan pintas mencari pelatih seadanya, yang kurang kompeten di bidang ini. Tidak ada masalah dengan itu. Bahkan sebenernya, informasi dan pelatihannya sangat mudah kita dapatkan di internet, youtube, atau beberapa artikel. Sehingga memberikan kita bekal lebih lanjut saat bertanding di lomba.
Kebetulan Tuhan memberikan saya kesempatan juga kepercayaan untuk terus dan tetap bergelut dI pantomim, maka tentu membuat saya ingin berbagi kepada para peserta dan para pelatih pantomim agar makin mumpuni di cabang mata lomba ini. Ada beberapa hal yang musti diperhatikan ketika kamu berpantomim, lebih-lebih ini adalah lomba, yang artinya kamu menghadapi lawan yang bisa jadi lebih bagus. 
1. DETAIL.

Berbicara tentang detail, saya sendiri yang cukup lama bermain pantomim, masih juga melewatkan hal penting ini. Apalagi adik-adik kita di sekolah dasar. Yang perlu di perhatikan saat bermain pantomim, kita musti mempertajam kelima indera. Salah satu yang cukup penting adalah indera penglihatan. MATA!

 

Mata adalah kunci dari permainan yang detail. Bagaimana caranya menggiring perhatian penonton untuk film dan video? itu sangat mudah, cukup ambil gambar yang kamu ingin penonton lihat. Tapi untuk pantomim ? nah, jawabannya adalah MATA!! Kalau kamu bermain pantomim mata kamu harus kamu gunakan sepenuhnya. Jika kamu ingin naik tangga dalam pantomim lihat tangga itu, meski tangga nya hanya imajinasi ( tidak ada ) tapi bila kamu betul betul melihat tangga itu dan meyakininya “ada”, kemudian kamu sentuh seperti tangga asli, lalu menaiki nya dengan gerakan pantomim. Penonton akan otomatis melihat apa yang kamu lihat, penonton akan percaya pada apa yang kamu lakukan. Tapi kebanyakan teman-teman saat berpantomim menaiki tangga, matanya tidak melihat tangga itu, dia malah melihat yang lain, melihat penonton, melihat kekosongan, dan tidak yakin apa yang dia lakukan. Saat kamu mengambil “sesuatu” dengan tangan mu, lihat apa yang ada di tanganmu, memang bisa jadi perhatian penonton justru ke kupingmu, atau kakimu, tapi karena mata mu melihat kepada “sesuatu” ( benda imajinasi ), maka perhatian penonton akan beralih = melihat apa yang kamu lihat. 
Seperti misalkan kamu memainkan adegan berjalan keluar rumah kemudian bertemu seorang nenek yang hendak menyeberang jalanan yang ramai. Kamu bisa pakai cara jalan mu sendiri, fungsi gerakan pantomim berjalan di tempat yang seolah-olah mirip sebenernya adalah ; agar kita dapat menghemat jarak atau langkah kita di atas panggung. Teknik ini sangat bermanfaat jika kita bermain di panggung sempit atau area yang kecil. Tapi bila areanya luas, boleh-boleh saja kamu pakai cara jalan seperti yang kita lakukan sehari-hari ( berpindah tempat ). Saat kamu melihat nenek itu, lihatlah, betul betul melihat, kemudian kamu bisa menggambarkan nenek itu dengan mengganti karakter sebagai nenek tadi. Cara nya, cukup berputar sekali langsung menjadi nenek di tempat dimana nenek tadi berdiri. Gunakan cara nenek melihat, tubuh nenek berdiri, beda kan karakter pertama dengan karakter si nenek. Maka penonton akan langsung melihat nenek yang sebelumnya tidak ada di atas panggung. Saat kamu ingin menceritakan dirimu lagi, maka cukup kembali ke posisi mu semula dengan berputar sekali, dan bedirilah dimana kamu tadi bediri dan lepaskan karakter nenek tadi kemudian kembali kepada karaktermu sebelumnya. Lalu kamu bisa memegang nenek yang sudah kamu perankan seolah-olah nenek itu masih ada disitu. Kamu tuntun dia, kamu bantu menyeberangkan jalan, dengan sesekali melihat pada lalu lalang mobil yang melintas, sembari memegang nenek pelan-pelan. Sampai di ujung jalan kamu bisa menambahkan adegan mencium tangan nenek dan nenek itu pergi. Bagaimana penonton tahu kalau nenek itu pergi? kamu cukup melihat nenek itu yang awalnya ada di depan kamu, kemudian berimajinasi lah seolah-olah nenek itu berjalan menjauh dan menghilang. Ingat, mata harus konsentrasi pada apa yang kita lihat. 
Bermain detail, berarti bermain seolah-olah kamu melakukan hal seperti kamu tidak pantomim. Saat kamu minum dalam adegan pantomim. Kamu musti mengamati dirimmu sendiri saat kamu minum di dunia nyata. Pegang gelas. Bibir menyentuh gelas. Air berjalan melewati lidah, tenggorokan, sampa usus, itu harus di sadari, dirasakan, kemudian kamu boleh mempraktekannya di panggung saat bermain pantomim. Hal ini berlaku untuk semua adegan. Setiap gerakan harus menyerupai aslinya. 
2. ANIMASI DALAM TUBUH

Saya setuju dengan perkataan Mas Ray Nayoan, teman saya yang juga sutradara film kondang di Indonesia. Pantomim itu animasi tapi dalam tubuh manusia. Itulah kenapa, banyak pemain pantomim seperti lebay saat beradegan. Lebay ternyata penting saat bermain pantomim. Kata ganti Lebay yang lebih positif mungkin adalah EKSPRESIF. Bedakan cara jalan kamu sehari-hari dengan cara jalan kamu saat berpantomim. Saat adegan takut, ekspresi mu harus ditambah 1000% dibanding kamu takut di dunia nyata. Sebab ini pantomim. Yang dinilai oleh juri adalah ekspresimu dan gerakanmu. banyak sekali anak-anak yang berpantomim tapi nol ekspresi, dalam arti percuma dia menggunakan make up putih dan beradegan tapi pas bermain semua ekspresinya datar. Kalau ekspresimu datar seenggaknya perasaanmu jangan datar. Tapi bila satu sudah datar, biasa nya kedua duanya akan datar ( ekspresi dan perasaan ). Perasaan mempengaruhi ekspresi dan juga sebaliknya. Kita sering melihat film-film kartun buatan hollywood atau Indonesia. Kebanyakan film kartun sangat ekspresif, teatrikal, karikatural, dan itulah yang dicari, itulah yang menarik, itulah yang digunakan saat berpantomim. Orang sudah bosan dengan dunia nyata yang itu itu saja, maka agar pikiran kita relaks sejenak, kita akan menonton film kartun yang lucu mengisi energi baru melanjutkan perjuangan hidup. Sama halnya ketika orang ingin menonton pantomim. Tujuan kita bermain menggunakan ekspresi lebih dari biasanya adalah, menarik penonton agar tetap menjaga perhatiannya, apalagi penonton yang melihat kita berjumlah 50-100 orang. Itulah kenapa ekspresi sangat penting.
Lain hal nya apabila kamu adalah pemain film atau pemain sinetron. Berekspresi Lebay seperti pantomim sangat tidak dianjurkan. Di film kamu boleh berekspresi datar, justru jangan berlebih-lebihan. Karena biasanya film mengejar adegan yang natural. Tapi pantomim tidak, kita musti lebih dari natural, kita bisa menghadirkan dinosaurus yang terbang menggunakan mesin bersama kita. Berenang di kedalam 10 meter dan bernafas di dalamnya. Itulah kelebihan pantomim, sangat imajinatif. 
3. PIKIRAN DAN PERASAAN

Media utama saat pemain pantomim bercerita adalah tubuh. Imajinasi. Pikiran dan perasaan. Memang kecuali vokal, atau suara kita, karena ini adalah pantomim. Tapi suatu saat nanti ketika kamu menggunakan vokalmu untuk bekerja, itu akan semakin memudahkanmu karena kamu sering berlatih pantomim. Kamu akan mudah sekali menggerakkan tubuhmu, gesture mu akan terlihat lebih luwes dan enjoy. Dibanding orang lain yang tidak belajar pantomim. Saat orang berbicara di depan umum, dia tidak hanya menggunakan kata-kata, tidak hanya suaranya saja, tapi juga matanya, gerak-gerik, motivasi, imajinasi, terutama pikiran dan perasaan. Banyak kita lihat artis sinetron hanya menggunakan pikirannya saja, tapi tidak melibatkan perasaannya. Hasilnya dia hanya berkata-kata tanpa mengerti apa yang dia katakan, dia hanya mengucapkan naskah tanpa ada isi perasaannya disitu. Pantomim sebaliknya, kita dituntut didepan menggunakan perasaan, kemudian kita sampaikan perasaan itu lewat gerakan.
Bila pikiran sudah bekerja, tapi perasaan tidak ikut bekerja, keadaan menjadi tidak stabil. Itulah kenyataan di hidup kita sehari-hari. Kita sekarang ini mengalami degradasi moral, karena banyak orang cuek dan tidak berperasaan. Tidak mengenal sopan santun. Salah satunya karena memang jarang disiram oleh keindahan kesenian. Kesenian erat hubungannya dengan keindahan. Maka orang yang halus perasaannya akan jauh lebih indah dibanding yang tak punya perasaan. Bagaimana melatih perasaan kita agar tetap tajam bersama pikiran kita? Semua butuh latihan. Kita bisa melatihnya lewat meditasi. Merenung. Berterimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita bisa bersilaturahmi ke rumah teman, melihat kabar teman yang lain. Ikut merasakan apa yang dia rasakan. Dan mengikuti kata hati kita. Meditasi bukanlah hal yang rumit. Pikiran kita apabila diarahkan kepada hal yang membahagiakan, itu juga termasuk meditasi. Pikirkan hal yang bisa bikin hati kita jadi lebih tenang, yang membuat perasaan jadi nyaman. Dengan kenyamanan hati dan pikiran. Melakukan apapun akan lebih lancar dan enak. Begitu juga pantomim.
4. KONSISTEN BERLATIH

Saya akui, beberapa kali saya menjadi juri nasional pantomim FLS2N banyak peserta yang bermain sangat bagus, bahkan lebih bagus dari saya, lebih bagus dari guru-guru saya, tapi ternyata kita bermain tak cuma hanya sekedar bagus, namun juga musti konsisten. Dalam artian bila bagus cuma hari ini aja, besok nggak bermain bagus, itu bukan bagus namanya, melainkan hanya sebuah kebetulan. Itulah fungsi latihan, agar bagusnya permainan kita dapat terjaga tingkatannya. 
Memang latihan itu nggak enak, membosankan, dan capek. Tapi dengan latihan, kita akan beda, sungguh-sungguh berbeda dengan teman-teman lain yang tidak latihan. Seperti hal nya makan, mandi, tidur, semua kegiatan rutin itu memerlukan pengulangan. Latihan juga begitu. Semakin diulang akan semakin bagus. Semua orang dibidang apapun telah membuktikan. Dengan latihan dan pengulangan akan terjadi penguatan serta peningkatan. Semakin diulang, kita akan menemukan hal-hal baru yang boleh aja dicoba di adegan yang kamu main kan. Jangan takut akan perubahan adegan, siapa tahu saat kita merubah atau menambah adegan berkat penemuan latihan, justru akan semakin berkembang dan lebih fresh. Dalam kesenian ada banyak kemungkinan yang tidak terbatas. Maka terus coba, terus berjuang. Dan maksimalkan!!
5. CERITA

Kelemahan dari kebanyakan peserta lomba pantomim ialah bagaimana dia membuat cerita. Cerita yang dibawakan mustinya menarik. Jangan hanya sekedar menunjukan kalau kamu sedang berpantomim selesai lalu pulang. Bukan cuma itu. Kalau kamu sering menonton film, simaklah bagaimana ceritanya? buatlah cerita seperti film yang kamu tonton. Dan mainkan di atas panggung. Meskipun kamu hanya sendirian, tapi kamu bisa menghadirkan suasana dengan menambahkan sound effect atau background musik yang mendukung. 
Saat menyusun cerita, berikan kejutan kepada penonton, lebih lebih hal itu bisa membuat tertawa kita semua. Dan jangan lupa, wajib ada konflik didalamnya. Ibarat di film, kalau tidak ada musuh tidak akan seru ceritanya. Dalam pantomim cerita musti dikasih adegan permasalahan, selain itu berikanlah solusi bagaimana menyelesaikan persoalan itu. Sehingga perjuangan dari tokoh utama terlihat kuat dan gigih. Apalagi terdapat pesan moral baik yang bisa disebarkan untuk dijadikan pelajaran bagi penonton. Misalnya, menghormati orang tua, menyelamatkan hewan yang sedang kelaparan, Jatuh saat naik sepeda tapi dapat terus berjuang sampai kesekolah dengan berbagai kendalanya dan sebagainya.
Bagian pertama biasanya pengenalan, ditengah-tengah terdapat konflik adegan, memuncak konflik itu menjadi klimaks atau bisa dibilang adegan puncak yang paling seru ( permasalahan yang genting ), adegan akhir nya adalah persoalan itu mampu diselesaikan dengan baik kemudian akan menjadi bekal bagi penonton atau setidaknya membuat penonton memiliki gaya berpikir yang baru dalam hidupnya.

2 thoughts on “TIPS UNTUK PELATIH PANTOMIM FLS2N 

  1. Kanedy says:

    Mantab pak Banon, semoga saya semakin bisa melatih murid-murid sekolah. Terima kasih pak Banon, selalu menjadi panutan saya dan menginspirasi saya dalam kehidupan

    Like

Leave a comment